Kamis, 13 Juni 2013

INILAH ALASAN PMII JABAR MENOLAK PELANTIKAN GUBERNUR JAWA BARAT

Foto: Edi Rusyandi

BANDUNG, (PRFM) -- 5 Tathun memimpin Jawa Barat, Ahmad Heryawan dinilai tidak pantas untuk dilantik yang ke 2 kalinya dalam menjabat sebagai Gubernur Jabar. Janji-janji politik Ahmad Heryawan atau lebih dikenal dengan kata Aher, selama 5 tahun janjinya banyak yang ia tidak penuhi. Jelas! ia tidak berhasil untuk membangun Jawa Barat.

"Karena janji politik Aher selama 5 tahun memimpin tidak dipenuhi, berarti Aher telah gagal dan masyarakat saat ini harus di ingatkan, jangan seperti di Nina Bobokan". Tegas Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jabar, Edi Rusyandi dalam aksinya Kamis (13/06/13) menjelang pelantikan Ahmad Heryawan di Gedung Merdeka, Bandung.

Selain itu Lanjut Edi, ada 6 hal yang patut disoroti oleh warga Jabar sebagai bukti Aher tidak pantas untuk menjadi Gubernur yang ke 2 kalinya. Pertama, Jabar menoreh peringkat intoleransi tertinggi di indonesia, dengan demikian gagal melindungi seluruh warga Jabar. Kedua, kooptasi dan politisasi birokrasi yg dilakukan Aher, sehingga menimbulkan disharmoni dengan Mantan Wakil Gubernur, Dede Yusuf menjadi teladan kepemimpinan yang buruk.

Tidak hanya itu, tahun 2012 Jabar meraih indek praktek korupsi tingkat 2 Nasional, hal tersebut menjadi indikasi bahwa gagalnya mewujudkan pemerintahan yg bersih. Ke empat bidang ekonomi data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012 menunjukan, angka pengangguran di Jabar cukup tinggi, "malahan Jabar mendapat peringkat di atas rata2 nasional" tambah Edi.

Dalam aksinya PMII menyerukan kegagalan Aher yang kelima yaitu pada bidang pendidikan data dari BPS menunjukan bahwa Angka Partisipasi Kasar (APK) pada semua jenjang pendidikan masih rendah secara tingkat nasional. Dan yang terakhir Disparitas pembangunan antar wilayah, terutama bagian selatan dan utara, serta problem-problem lainnya seperti tidak tertata dengan rapih mengenai Infrastruktur pembangunan jalan, dan lemahnya komitmen penyelamatanlingkungan hidup.

Edi juga menilai, kinerja DPRD Jabar yang "mandul" dalam melakukan kontrol dan pengawasan. Tentunya kita sebagai warga Jabar tidak mau di pimpin oleh orang yang gagal.